SIMALUNGUN - Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parapat, Oknum Pegawai Kelurahan yang bertugas di Kelurahan Parapat berinisial TMS murni bunuh diri dengan meminum pembersih lantai merk Toppas.
TMS murni bunuh diri dengan meminum pembersih lantai merk Toppas. Sebab ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, ”ujar dr Forensik RSUD Parapat dr. Erwin Sembiring, M. Ked (For ) Sp, FM didampingi Kanit Reskrim Polsek Parapat, IPTU Fritsel Sitohang, SH, Kamis ( 16/02/2023 )
Erwin Sembiring juga menerangkan, bahwa korban hanya dilakukan pemeriksaan luar saja sesuai dengan permintaan pihak keluarga kepada Kepolisian Sektor Polsek Parapat, “Jadi yang kami dapatkan dari tubuh korban hanya tanda-tanda Asfiksia atau mati lemas.
“Selain mati lemas, dari tubuh korban, juga kami temukan seperti bibir kebiruan, ujung jari berwarna kebiruan dan secara garis umum tanda-tanda kekerasan tidak ada kami temukan ditubuh korban, " terang dr Erwin Sembiring yang juga didampingi Kepala Tata Usaha. Lentina Marpaung
Semantara itu, Kapolsek Parapat AKP Jonni Silalahi melalui Kanit Reskrim Polsek Parapat, IPTU Fritsel Sitohang, SH menjelaskan, bahwa korban (TMS) yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditemukan suaminya sekitar jam 04 dini hari dalam kondisi terbatuk-batuk dan mengeluarkan banyak buih
“Kemudian Suami dari korban yang juga pertama kalinya mengetahui kejadian tersebut, sempat memberikan susu kental untuk dimunum. namun tidak ada perubahan sehingga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (UGD) guna mendapatkan pertolongan awal, ”ujar Fritsel
Kanit Reskrim Polsek Parapat, IPTU Fritsel Sitohang menyampaikan, Dari hasil penyelidikan sementara dan sesuai dengan keterangan sejumlah masyarakat, bahwa korban meminum cairan pembersih lantai, Dan keluarga korban juga menerima peristiwa tersebut akibat perbuatan bunuh diri, "sebutnya
Baca juga:
Gawat, KPK Membuat Program Desa Antikorupsi
|
Sementara itu, Lurah Parapat Safrida Sinaga menyampaikan, bahwa korban memang bertugas di Kantor Lurah Parapat sebagai Kasi Kemasyarakatan, namun akhir-akhir ini sering tak masuk kantor, selain itu, korban juga sering melamun dan terbenung sendirian, ”ujar Safrida Sinaga
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan meninggalkan dua orang anak dan satu suami diduga karena ada beban pikiran, ( Karmel )