Direktur RSUD Perdagangan Bungkam Dikonfirmasi Soal Sekuriti dan Kasus Asusila

    Direktur RSUD Perdagangan Bungkam Dikonfirmasi Soal Sekuriti dan Kasus Asusila
    Keterangan Photo : Istimewa

    SIMALUNGUN - Sebelumnya, kalangan warga mengungkapkan keamanan dan keselamatan saat berada di RSUD Perdagangan tidak terjamin dan belakangan ramai informasi yang beredar tentang seorang wanita petugas medis menjadi korban pelecehan seksual.

    Informasi dihimpun awak media ini, dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, terungkap bahwa pihak Manajemen RSUD Perdagangan sudah sejak lama tidak mampu memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat.

    Parahnya lagi, seorang wanita yakni, petugas medis menjadi korban pelecehan seksual saat bertugas di RSUD Perdagangan, Jalan Radjamin Purba, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa (16/04/2024) sekira pukul 15.00 WIB.

    Kasus pelecehan seksual yang menimpa petugas medis di RSUD Perdagangan itu terjadi pada suatu hari di bulan November tahun 2023 sekira pukul 19.00 WIB dan menurut nara sumber, korban pelecehan seksual itu telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian.

    "Petugas medis itu bertugas shift malam, pada saat mengambil obat-obatan di salah satu ruangan dan pada itulah si korban dihadang tiga orang pria, " ungkap nara sumber dalam pesan percakapan selularnya.

    Lebih lanjut, nara sumber menerangkan, pasca kejadian pelecehan seksual yang dialami petugas medis (identitas disamarkan ; red) saat bekerja shift malam dan telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian.

    "Pelakunya tiga orang pria dan pihak RSUD Perdagangan pasca kejadian itu sama sekali tidak menunjukkan itikad bertanggung jawab atau lepas tangan, atas insiden yang dialami petugas medis tersebut, " tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, pihak RSUD Perdagangan terbukti mengabaikan keselamatan dan keamanan masyarakat yang mendapat layanan kesehatan di Jalan Radjamin Purba, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (06/04/2024) sekira pukul 18.30 WIB.

    "Bertahun-tahun lamanya RSUD Perdagangan itu beroperasi, ternyata keamanan dan keselamatan para pegawainya saat bertugas diabaikan begitu saja, " kata warga setempat.

    Selanjutnya, Ketua DPW Komite Aksi Masyarakat Pemuda Untuk Demokrasi (DPW – Kampud ; red) Provinsi Sumatera Utara, M Aliaman Sinaga mengungkapkan, petugas medis yang bertugas di RSUD Perdagangan menjadi korban kejahatan.

    "Faktor utama penyebab kejahatan terjadi disebabkan, RSUD Perdagangan tidak memiliki personel pengamanan dalam rangka mengantisipasi tindak kejahatan. Pos penjagaan ada, personel pengamanan tidak ada, " sebut M Aliaman Sinaga melalui pesan percakapan selularnya.

    Kemudian, Ia mengatakan, pihak manajemen RSUD Perdagangan dituding anggap remeh dan tidak peduli atas kasus kriminal yang menimpa seorang wanita, petugas medis berstatus PTT itu pada saat bertugas.

    "Kejahatan terhadap petugas medis RSUD Perdagangan itu, telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian. Namun, lebih kurang 5 bulan berjalan hingga saat ini belum ada titik terang hasilnya, " ungkap pria yang juga menjabat Sekretaris KNPI PK Bandar ini.

    M Aliaman Sinaga menambahkan, sampai saat ini tidak ada keterangan resmi pihak RSUD mengenai sistem pengamanan tidak berfungsi dan mengancam keselamatan para petugas, pasien, warga yang berkunjung serta aset milik RSUD Perdagangan.

    "Kami mendesak agar pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun segera bertindak mengatasi persoalan sistem pengamanan dan mengevaluasi kinerja manajemen RSUD Perdagangan, " tutupnya.

    Sebelumnya diberitakan, kondisi keselamatan dan kenyamanan meresahkan masyarakat saat berada di RSUD Perdagangan, tepatnya di Jalan Radjamin Purba, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (04/04/2024) sekira pukul 11.30 WIB.

    Salah seorang warga setempat mengatakan, sudah tidak terbilang jumlah warga saat berkunjung mengalami kesialan dan menderita kerugian akibat kehilangan kendaraannya dari lokasi parkir di RSUD Perdagangan.

    "Kami tidak mengerti dan capek berpikir, kenapa? Pemerintah Kabupaten Simalungun atau dalam hal ini pihak RSUD Perdagangan ini mengabaikan SOP keselamatan dan keamanan Rumah Sakit, " ungkap pria bermarga Sinaga.

    Kemudian, nara sumber menambahkan, pada umumnya petugas medis yang bertugas adalah berjenis kelamin wanita dan terkait pasien rawat inap, tentu menjadi prioritas dalam hal keamanannya saat di RSUD.

    "Situasi di RSUD Perdagangan semenjak diresmikan, kemudian beroperasional hingga saat ini tidak memiliki Standar Operasional Prosedur. Kok bisa RSUD Perdagangan tidak dilengkapi sistem keamanan dan personel sekuriti tidak pernah ada, " pungkas nara sumber.

    Sementara, Direktur RSUD Perdagangan Dr. Lidya Saragih dimintai tanggapannya perihal informasi RSUD Perdagangan tidak dilengkapi petugas pengamanan atau personel security melalui pesan percakapan selularnya.

    Namun, sangat disesalkan dr. Lidya Saragih terkessan enggan menanggapi, padahal salah seorang petugasnya, seorang wanita telah mengalami pelecehan seksual saat bertugas shift malam di RSUD Perdagangan.

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    RSUD Perdagangan Tak Miliki Sekuriti, Petugas...

    Artikel Berikutnya

    Dituding Kinerja Bobrok, Masyarakat Desak...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah

    Ikuti Kami